Implementasi Simple Moving Average dan Double Moving Average dalam Meramalkan Creation Data Error.

Din Waikabu
3 min readMay 11, 2023

--

Photo by Mark König on Unsplash

Forecasting, atau yang juga dikenal sebagai peramalan, adalah salah satu teknik yang digunakan dalam analisis data untuk memprediksi nilai-nilai masa depan. Dalam melakukan forecasting, terdapat berbagai macam metode yang bisa digunakan, salah satunya adalah menggunakan Simple Moving Average (SMA) dan Double Moving Average (DMA).

Simple Moving Average adalah metode peramalan yang sederhana namun efektif. Metode ini memungkinkan untuk menemukan tren dari data historis dengan cara menghitung rata-rata bergerak dari sejumlah periode waktu.

Cara menghitung SMA adalah dengan menjumlahkan nilai data pada sejumlah periode waktu, kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah periode waktu yang digunakan. Misalnya, untuk menghitung period ke 21 dengan menggunakan SMA pada 3 periode waktu, kita dapat melakukan perhitungan sebagai berikut:

MA(4) = ( Data18 + Data19 + Data20) / 3

Contoh penggunaan SMA dapat digunakan untuk memprediksi jumlah data error ketika dibuat. Dalam hal ini, data yang digunakan adalah data error ketika dibuat pada 20 bulan terakhir. Dalam kasus ini, kita dapat menghitung SMA pada 3 bulan terakhir untuk memprediksi jumlah data error pada periode ke-21.

Cara hitung manual:

MA(3) = (467+215+433)/3 = 371.666

Contoh menggunakan excel:

Double Moving Average (DMA) atau moving average ganda, adalah metode peramalan yang lebih kompleks daripada SMA. DMA menggunakan dua rata-rata bergerak untuk menemukan tren dari data historis. Metode ini memungkinkan untuk mengurangi kesalahan yang terjadi pada SMA dan memberikan hasil yang lebih akurat.

Cara menghitung DMA adalah dengan menghitung dua rata-rata bergerak dengan periode waktu yang berbeda. Rata-rata bergerak yang pertama digunakan untuk menentukan tren jangka panjang, sedangkan rata-rata bergerak yang kedua digunakan untuk menentukan tren jangka pendek. Biasanya, periode waktu yang digunakan untuk rata-rata bergerak pertama lebih lama dibandingkan dengan periode waktu yang digunakan untuk rata-rata bergerak kedua.

Secara umum formula untuk double moving average sebagai beikut:

Contoh penggunaan DMA adalah untuk memprediksi jumlah data error. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan DMA dengan periode waktu 3X3.

Contoh menggunakan excel:

Ukuran Standar Ketepatan Peramalan

Rata-rata kuadrat eror (Mean of Square Error: MSE) adalah salah satu metrik yang digunakan untuk mengukur ketepatan permalan. Ukuran ini menunjukkan kecocokan suatu model terhadap data historis. Kurang tepat digunakan untuk membandingkan peramalan antara metode yang berbeda.

Kesimpulannya, SMA dan DMA adalah dua metode peramalan yang dapat digunakan dalam berbagai kasus. Masih banyak metode yang dapat digunakan untuk melakukan peramalan, tergantung dari data yang kita miliki.

--

--